twitter



Seutuh Padang yang teramat gersang

Air pun menetes kering

Diatas Angin satu gumpalan bintang

yang ku rekap seluruh nama dan hidupmu

Dan kusandingkan dalam revolusiku

Bagaimana Bila Akhirnya aku datang untukmu esok

Semoga kelak tak ada mendung gelap yang menutupimu .. ♥



Tuhan Aku Mencintainya...Engkau yang pecemburu,
Aku mencintainya dengan sederhana,
Aku mencintainya sekedarnya saja...
Jangan Kau jauhkan dia dariku..

Tuhan Aku Menyayanginya...
Engkau yang maha membalikkan hati,
Jangan palingkan hatinya dariku..

Sesungguhnya Aku Makhlukmu yang engkau beri arti..
Dan dia Makhlukmu yang memberiku arti..  :)


Dalam Tepi sudut garis biola yang kupetik
Tertular getaran dari tepi ke sudut senar dominant
Enggan lagi ku sampaikan melalui cahaya dalam suara yang biasa kusampaikan.

Kini letaknya bersebrangan dengan atmosfer kasih yang berkabut
Bermain diantara gurun yang terbuka kala
Hingga panas dan debunya merebah keseluruh telapak yatim nestapa..

Masih beredar janjiku dalam udara
Ketika mendung tlah menjelma menjadi hujan deras mengeras
Yang tetesannya menjadi aliran sendu dalam senyuman.

Saatnya menggelar iba dalam sukma
Meralat indah dibawah sana
Membawa Tuhan dalam doa
Sampai gelap tak lagi ternoda ..



Ketika tak sempat kukatakan warna haru ini,
dia membunyikan lonceng yang terdengar suara kembali..
aku meludah kesegala arah, dia menengok meludah ke segala arah..

apa yang kaulakukan tak pernah searah !
mengapa ludahmu kau samakan padaku !

setiap gerak aku merinding, meihatmu seperti kuntum berduri.
apakah itu haru biru ataupun semak yang kau bersihkan..

tumitmu tak setinggi tatapanmu..
adakah kau melihat bahwa merah itu merona !
atau sengaja kau bisikkan agar biru itu menyala !

prasasti memang dilipat untuk disimpan
bukan untuk dibaca kemudian dirobek !
bukan dilihat kemudian dibakar !

ketika layar tak semakin engkau pahami untuk jalani..
dia terpapang menjadi kusam,
dia akan melihat kelam pada pengelihatan mereka.mereka bersendu !
beramai dalam aib yang nyata !

kini semakin tertera jelas bahwa haru biru ini datang pada ratapan sepertimu..
seperti bumbu angin yang kau rasa merdu..