twitter



Salahkah Ayah Dalam ini yang ada
Ayah Kau tau segalanya
Ayah luapan ini memohon kepadamu
Maafkan...

Tak Sepetak yang ada ayah
Kau mesti Mengerti ini
Aku Berkeringat Karna dia
Karena Mutiaramu...

Hentakan ingatan ini serenatak
Ayah Aku dengar kelabu dari sana
Kau menghentak seperti masuk ke dalamnya rongga..

Aku melihat dunia takpernah padam
tak padam karna bingkaimu
aku serius ayah
Maafkan...

Kau Ingin sekali menamparku
Sepintas kau lihat kado darimu tak terbungkus,
bantal-bantal nya sudah terasa kusam
ayah... Maafkan..

Lihat Kita. . lihat dia ayah. . Aku berdosa.. 
Darimu yang dimensi hatimu mengantar ini
Aku tau. . ya ini Bukan Kompendium...
Ini seperti Doktrin..

Ayah Dogma yang kau lihat kusam
Tapi yang kau rasa pasti berbeda
Aku salah dan benar ini terasa ayah..
Aku mengerti. .

Mungkin Aku tak sanggup Ayah
Nanti Aku kau penghuni, kita semua penghuni..
Rasakan saat kita nanti...
Dunia memang seperti ini
Takkan sanggup dunia mengerti ini...

Ayah sekali ini kau lihat aku . . Maafkan...

0 komentar:

Posting Komentar